Rhizattun-F adalah hormon perangsang akar dan pertumbuhan tanaman. Hormon ini berbentuk bubuk berwarna putih. Rhizattun-F dapat dipergunakan untuk memacu pertumbuhan akar, daun, bunga, bibit umbi, dan menunjang perbanyakan vegetatif (baik cangkok, stek, maupun okulasi).
Hormon ini juga dapat dipergunakan dalam proses perbanyakan generatif, baik pembenihan maupun pembibitan, pada tanaman padi, palawija, buah-buahan, sayuran, serta tanaman hias.
Dalam penggunaannya, bubuk hormon dicampur dengan air secukupnya, hingga merata, kental dan menyerupai pasta. Atau dengan melarutkan bubuk hormon dalam air, dengan dosis tertentu sesuai kebutuhan.
Rhizattun-F dapat membantu proses pencangkokan menjadi lebih mudah, cepat dan memperbanyak pertumbuhan akar. Caranya dengan mengoleskan hormon berbentuk pasta yang dilakukan sebelum pembungkusan dengan media tanam. Pengolesan dilakukan pada bagian tanaman yang terluka, atau calon bertumbuhnya akar. Injeksi hormon juga bisa dilakukan selama proses pencangkokan, terutama pada saat media tanam mulai kering. Caranya dengan menyemprotkan larutan hormon hingga basah. Ini dilakukan setiap tujuh hari sekali hingga munculnya akar.
Rhizattun-F juga membantu untuk mempercepat dan memperbanyak pertumbuhan akar dalam proses penyetekan. Caranya dengan mengoleskan hormon berbentuk pasta pada pangkal potongan batang. Setelah pasta mengering, baru potongan ditancapkan pada media tanam. Cara alternatifnya dengan mencelupkan potongan batang selama 3-4 menit dalam larutan hormon. Untuk ini, bisa dipergunakan dosis 2 hingga 5 gram hormon untuk setiap liter air.
Cara yang sama juga dilakukan untuk mempercepat penyambungan dalam proses okulasi. Hormon berbentuk pasta dioleskan pada bagian mata tempel, atau dengan mencelupkan potongan yang akan disambung atau ditempel ke dalam larutan hormon.
Dalam proses penyemaian, agar pertumbuhan lebih cepat dan seragam, perendaman benih dalam larutan hormon dilakukan sebelum penyemaian. Dosis yang dipergunakan adalah 2 hingga 3 gram hormon untuk setiap liter air. Perendaman dilakukan secukupnya, antara semalam hingga sehari semalam.
Dalam proses pembibitan, hormon ini membantu menyehatkan bibit yang baru dipindah dari persemaian agar cepat berakar dan bertunas. Dipergunakan dosis 2 hingga 5 gram hormon per liter air dan disiramkan atau disemprotkan pada bagian calon tumbuh akar atau pangkal batang. Penyiraman atau penyemprotan dilakukan setiap 7 hingga 15 hari sekali.
Untuk tanaman yang sulit berbuah atau sedikit berbuah, siramkan larutan hormon di sekitar bagian akar dan semprotkan pada bagian daun secara merata. Dosis yang dipergunakan sekitar 5 gram hormon untuk setiap liter air. Lakukan penyiraman dan penyemprotan setiap 15 hari sekali.
Catatan: Panduan ini diolah dari petunjuk pemakaian yang tercantum pada label kemasan Rhizattun-F.